http://wargatumpat.blogspot.com/2012/06/pesisir-dalam-lelang-pengadaan-buku.html Dalam Lelang Pengadaan Buku Perpustakaan Banyuwangi (buku SD DAK 2011 & buku SMP DAK 2010) Peserta Lelang Diharuskan Menawarkan buku porno Kepada Yth. 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PBD 054 Pengadaan Buku perpustakaan SD DAK 2011Banyuwangi 2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PBD 055 Pengadaan Buku Perpustakaan SMP DAK 2010 Banyuwangi 3. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Banyuwangi 4. Bupati kabupaten Banyuwangi 5. Kejaksaan Negeri Banyuwangi 6. Kapolres Banyuwangi 7. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur 8. Kapolda Jawa Timur Dengan Hormat, Bersama ini kami sampaikan informasi sebagai berikut: 1. Bahwa telah beredar buku yang diduga mengandung unsur pornografi dibeberapa daerah di Jawa Tengah, (berita terlampir) 2. Bahwa dalam pengadaan buku perpustakaan SD DAK 2011 dan buku perpustakaan SMP DAK 2010, patut diduga ada rencana untuk membatasi peserta lelang dan memenangkan rekanan tertentu dengan sudah menentukan judul buku yang harus diadakan, meski nama penerbit dikosongi, tapi sebenarnya sudah diketahui siapa penerbitnya. Masa mereka memilih judul buku tertentu dengan alsan sudah melakukan survei dan sebagainya, tapi tidak tahu penerbitnya. Dengan itu maka dengan pembatasan peserta dengan menyebut judul buku yang akan diadakan, maka judul buku yang lain, serta penerbit lain tidak diperkenankan ditawarkan. 3.Seperti biasa, pihak panitia maupun tim teknis dari dinas pendidikan PPK maupun pejabat dinas pendidikan yang lain akan beralasan, bahwa mereka sudah melakukan pemilihan buku yang akan diadakan sesuai prosedur dan sebagainya, sehingga mereka bersikeras mempertahankan argumentasi bahwa penentuan hanya judul buku tertentu yang tertuang dalam dokumen pelelangan itu saja yang akan dilelangkan, maka peserta otomatis dilarang menawarkan judul buku yang lain. 4. Benarkah judul buku yang dipilih oleh panitia lelang, tim teknis, PPK, maupun pejabat lain dari dinas pendidikan dan kemudian dituangkan dalam dokumen pelelangan ini sudah sesuai prosedur? Maka sangat menarik jika dikaitkan dengan pemberitaan adanya peredaran buku porno yang ada di perpustakaan SD dibeberapa daerah yang lain dan kemudian mencuat di media massa. 5. Jika memang panitia lelang, tim teknis, PPK maupun pejabat lain dari dinas pendidikan Banyuwangi melakukan pemilihan buku sesuai prosedur, tentunya mereka tidak akan memilih buku-buku porno untuk diadakan dan dibagikan pada perpustakaan SD dan SMP di banyuwangi. Apalagi sudah jelas dalam sampul buku yang katanya dipilih berdasar evaluasi, kajian dll oleh tim teknis tadi, jelas tertera bahwa itu untuk remaja. 6. Jadi bisa disimpulkan bahwa panitia, tim teknis, PPK maupun pejabat dinas pendidikan Banyuwangi, patut diduga hanya berargumentasi bahwa mereka sudah melakukan penilaian, penelitan, survei dan lain2, akan tetapi sebenarnya mereka tidak melakukan sama sekali. Karena kalau mereka benar2 sudah meneliti, menilai dan sebagainya lalu memutuskan bahwa judul buku itu yang dipilih dan diadakan untuk mengisi perpustakaan SD, tentunya dari melihat sampulnya saja jelas bahwa tertera untuk remaja, apalagi melihat isinya yang cukup vulgar, tentunya mereka tidak akan memilih judul buku tersebut untuk mengisi perpustakaan SD dan SMP. jadi patut diduga kuat bahwa penentuan judul buku yang ditampilkan dalam dokumen pelelangan adalah merupakan pemberian dari pihak tertentu yang diindikasikan mengatur pelelangan. 7. Adapun judul buku yang ditentukan oleh panitia, PPK, tim teknis dan dinas pendidikan Banyuwangi, dan dituangkan dalam dokumen pelelangan untuk buku SD DAK 2011 & SMP DAK 2010, dimana judul buku tadi diduga berisikan pornografi diantaranya adalah: a. Ada Duka di Wibeng b. Tidak Hilang Sebuah Nama c. Tambelo Kembalinya si Burung Camar d. Tambelo Meniti hari di Ottakwa Dengan ditentukan bahwa hanya judul buku yang dituangkan dalam dokumen lelang (RKS), maka peserta harus menawarkan buku-buku yang diduga kuat mengandung unsur pornografi yang sangat vulgar ini. Jika ada peserta lelang yang tidak menawarkan buku porno ini tentu saja akan digugurkan. Maka bisa dilihat dalam pelelangan di LPSE Banyuwangi bahwa pada pengadaan buku perpustakaan SD DAK 2011 dan pengadaan buku perpustakaan SMP DAK 2010, yang memasukkan penawaran hanya rekanan tertentu yang memang sejak awal menyediakan buku-buku porno ini. 8. Petunjuk teknis DAK 2010 dan 2011 sudah jelas bahwa spesifikasi buku yang diadakan diantaranya tidak boleh mengandung unsur SARA, porno grafi dan lain2. Maka patut dipertanyakan motivasi adanya dugaan rekayasa lelang, dengan memilih judul buku yang bertentangan dengan petunjuk teknis DAK pendidikan 2010 & 2011. Bahkan memakai buku yang mengandung unsur pornografi (dan jelas tertera disampulnya bahwa buku itu untuk remaja dan dewasa) sebagai bagian untuk membatasi peserta lelang atau untuk memenangkan rekanan tertentu yang memiliki dan menyediakan buku porno ini. 9. Untuk itu karena dokumen lelang sudah jelas bertentangan dengan petunjuk teknis DAK pendidikan 2010 dan petunjuk teknis DAK pendidikan 2011, maka berdasar Perpres 54 tahun 2010, sebaiknya PPK, kepala dinas sebagai pengguna anggaran (PA) menyatakan bahwa pelelangan PBD 054 pengadaan buku perpustakaan SD DAK 2011 dan PDB 055 pengadaan buku perpustakaan SMP DAK 2010 dinyatakan sebagai PELELANGAN GAGAL 10. Jika hal ini tidak dinyatakan sebagai pelelangan gagal, maka bisa saja akan muncul tudingan bagi para pejabat di Banyuwangi bahwa dalam pengadaan buku SD dan SMP ini memang ada rekayasa tertentu baik secara sendiri2 maupun secara bersama2, yang dilakukan para pejabat dibanyuwangi dengan pihak tertentu yang belum diketahui identitasnya, dengan tujuan diantaranya adalah merusak moral anak didik sejak dini, yakni sejak usia SD dan SMP. Demikian surat ini dibuat, atas perhatiannya disampaikan terima kasih Surabaya, 1 Juni 2012 PBB - Perkumpulan Buku Baik Koordinator: Sugeng Purwoko ______________________________________________ Lampiran: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/01/323218/289/101/Berbau-Pornografi-Tiga-Judul-Buku-SD-Ditarik Berbau Pornografi, Tiga Judul Buku SD Ditarik. KEBUMEN--MICOM: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dinpora) Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menarik sejumlah buku bacaan untuk sekolah dasar (SD) di kabupaten setempat. Penarikan sejumlah buku itu dilakukan karena isinya ada yang menjurus pornografi. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar Dinpora Kebumen Bambang Sardjono menyatakan ada tiga judul buku yang ditarik dari perpustakaan di SD seluruh Kebumen. Buku tersebut yakni Ada Duka di Wibeng, Tambelo Kembalinya Si Burung Camar, dan Tidak Hilang Sebuah Nama terbitan PT Era Adi Citra Intermedia Solo. "Ketiga judul buku tersebut tidak diperbolehkan lagi ada di perpustakaan-perpustakaan SD. Isinya tidak pantas dibaca siswa SD," kata Bambang, Kamis (31/5). Dari kajian yang dilakukan tim Dinpora, pada bacaan yang ada di dalam buku tersebut, ada kata-kata yang cenderung vulgar. Bahkan, kalau dibaca sepotong-sepotong menjurus ke pornografi. "Atas hasil kajian itulah, Dinpora menarik ketiga judul buku. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau anak yang membaca, akan berdampak negatif," ujarnya. Yang paling menjurus ke pornografi adalah Ada Duka di Wibeng. Dalam buku ini menyinggung soal hubungan intim yang didialogkan tokoh-tokohnya. Dalam cerita di buku tersebut juga terucap mengenai trik berhubungan seks yang aman agar tidak hamil dan menceritakan cara KB kalender. Buku-buku tersebut, lanjut Bambang, termasuk dalam bantuan melalui dana alokasi khusus (DAK) perpustakaan tahun 2010 dan dinyatakan telah lolos seleksi. Keputusan lolos seleksi dinyatakan dalam Keputusan Kepala Perbukuan Depdiknas no 1715/A.8.2/LL/tahun 2009. (LD/OL-5) |
Minggu, 03 Juni 2012
Dalam Lelang Pengadaan Buku Perpustakaan Banyuwangi (buku SD DAK 2011 & buku SMP DAK 2010) Peserta Lelang Diharuskan Menawarkan buku porno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar