* Merokok dari usia 12 - 20 thn Anda Perokok serious dan menanam kebiasaan /Kecanduan merokok
* Merokok dari usia 12 - 4O thn Anda Pecandu Rokok Berat dan sudah sulit untuk menghilangkan
Ketergantungan Anda pada Rokok dan pd Periode ini VIRUS KANKER sudah mapan bersarang
dan dibagian tertentu Tubuh Anda (Tanpa Anda sadari dan Ketahui) - Mulai batuk 2 kering, sulit
tidur, nervous, kurang makan (selera Makan mengurang) , Imunitas Tubuh Anda mengurang dan
mudah kena penyakit (sering sakit ).
* Merokok terus liwat usia 5O , 6O thn VIRUS KANKER sudah bisa menyebar ke seluruh bagian Vital
Tubuh Anda ( terutama MELALUI PEREDARAN DARAH tersebar ke bagian2 Vital Tubuh Anda yg
langsung menyadap Nikotin ( Racun Tembakou) misalnya > Paru2, Otak, Hati , Perus (Usus) ,
Ginjal , dlll)
> PADA STADIUM INI sudah sangat sulit dan bahkan sudah hampir tiada harapan untuk bisa
secara intensive memerangi virus Kanker yang sudah menjalar keseluruh bagian Vital tubuh Anda
...dan bagi sang Dokter yg merawat pun itu sudah soal Hidup dan Mati.... Tinggal Tunggu waktu...
NOTE :
>> Yang paling Ironis ialah bahwa : Pemilik Pabrik Rokok Jarum yang sudah mendunia itu > Justru
seumur Hidupnya Ia tak pernah Merokok [ Nampaknya Ia tahu dan menyadari Akibatnya....dan sebagai engusaha Ulet dan yanhg berpikir sangat Logis , Ia punya Prinsip , bahwa Ia berusaha keras dalam Usaha Businessnya untuk mencari DAN MENGHASILKAN UANG dan BUKAN MEMBAKAR UANG ....]
On Mon, 9 Sep 2019 at 10:30, 'arif.harsana@t-online.de' arif.harsana@t-online.de [temu_eropa] <temu_eropa@yahoogroups.com> wrote:
#TolakPromosiRokok
Yang dipermasalahkan Lentera Anak dan KPAI adalah brand image rokok dalam audisi Djarum. Karena brand image rokok dapat membuat anak mengasosiasikan rokok dengan olahraga, kesehatan, dan image baik (walau kenyataannya sebaliknya). Cek video tentang ini:
https://youtu.be/LLVJWDXDy4c
Apakah Lentera Anak dan KPAI melarang audisi Djarum? Tidak. *Kecuali,* audisinya tetap memiliki brand image yang eksploitatif tsb, lebih baik berhenti saja.
Nah, setelah audiensi, kesepakatan Menkopolhukam, Kemenpora, KPP-PA dan KPAI adalah TIDAK melarang audisi. Ini karena pihak Djarum bilang akan "patuh pada peraturan" (acuan kami UU Perlindungan Anak no. 35 tahun 2014 ttg penggunaan badan anak sbg eksploitasi, dan PP no. 109 ttg rokok sebagai zat adiktif berbahaya)
Maka, yang dilarang sebetulnya adalah hanya BRAND IMAGE Djarum yang terkait rokok, yang ada di seluruh promosi sampai kaos peserta.
Eh....... Tapi Djarum memilih menghentikan audisinya. Playing victim. Bilang tahun ini perpisahan, undang atlet ikut bicara, tanpa semua orang tahu fakta sebenarnya gimana.
Jadi, keputusan Djarum untuk stop audisinya hanya berarti satu hal: bahwa Djarum tidak pernah tulus ingin membantu anak2 audisi. Dia cuma mau audisi kalau ada brand image dia, alias pamrih.
Hasil resmi pertemuan KPAI dengan Kemenko PMK, Bappenas, BPOM, Kemenpora:
https://amp.kompas.com/bola/read/2019/08/01/21200058/6-hasil-rapat-koordinasi-kpai-soal-audisi-bulu-tangkis-djarum
Statement resmi Kemenpora, KPP-PA, KPAI:
https://m.antaranews.com/berita/1041342/kementerian-pppa-tidak-ingin-ada-merek-rokok-di-audisi-olahraga
https://m.antaranews.com/berita/1041374/kemenpora-sepakat-hentikan-pemanfaatan-anak-untuk-promosi-rokok
https://m.antaranews.com/berita/1040822/kpai-tegaskan-tidak-ingin-hentikan-audisi-olahraga
Gesendet mit der Telekom Mail App
__._,_.___
Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar