Duhhh.. Barang seharga Rp. 4 milyar, dibeli oleh para penyelenggara negara (pegawai negara yang sudah dapat gaji yang berasal dari uang negara/uang rakyat) pakai uang negara (uang rakyat) dengan harga Rp.14 milyar Apapun alasannya.. hal-hal semacam inilah yang membuat Indonesia hancur. Lebih parah lagi hal semacam ini di-beking oleh aparat penegak hukum.. tambah hancurrrrr Wahai.. Para penyelenggara negara... Bertobatlah. KMA - Kelompok Masyarakat Awam, NH __________________________________________________________ Thu, 7/5/12, Joko W <jokow...@yahoo.com> wrote: Ini info ngawur tauukkk, Drg David hanya mengatur pengadaannya saja. Itupun juga atas perintah Walikota, karena dia adalah staff ahli walikota, meski tidak ada dalam struktur resmi dan tidak digaji. Apalagi dalam status facebook http://facebook.com/bambang.smit sering menyebut Nama Marwan Effendy Jamwas Kejakgung sebagai beking dan kejaksaan tinggi sebagai bodyguard alias pelindung korupsi yang dilakukan oleh Drg. David, Padahal yang benar bukanlah demikian. Drg. David dan Bpk Marwan adalah berteman, sehingga jika saling memberi fasilitas dan bantuan itu karena hubungan pertemanan
Ada baiknya sebelum menyuarakan, perlu konfirmasi pada yang bersangkutan Drg. David Andreasmito : 081217676523 ; 031-91382660 Ttd - JokoWe ___________________________________________________________ Tue, 6/26/12, Bambang Smith <bambang_smit@yahoo.com> wrote: http://www.lensaindonesia.com/2012/06/26/ada-dokter-gigi-diduga-dibalik-mark-up-alkes-rs-dr-soewandhie.html CT Scan dan Cath Lab Merk GE, Dibayar APBD Total Rp 31 Miliar Lebih Ada Dokter Gigi, Diduga Dibalik 'Mark up' Alkes RS dr Soewandhie Surabaya LENSAINDONESIA.COM: Kedatangan satu unit CT Scan merk GE (General Electronics), yang dimenangkan PT Dian Graha Elektrika dengan nilai Rp 14.426.500.000 (harga HPS/OE: Rp 14.499.100.000,00), yang tiba di RS dr Soewandhie, Senin (25/06) kemarin, terkesan ditutup-tutupi. Dugaan mark up harga barang menguat karena sanggahan dari beberapa rekanan lain menuding, produk merk GE (General Electronics) yang kabarnya berasal dari Amerika Serikat tersebut berlisensi China. Salah satunya dari Direktur PT Singo Malar, Ir Bambang Utoyo, yang mengakui memang ada indikasi pengaturan pemenang lelang dalam proyek alkes RS dr Soewandhie tersebut. Jika tudingan itu benar, lalu siapa principle (perusahaan pendukung) yang mensuplai PT PT Dian Graha Elektrika dan PT Enseval Putera Megatrading.Tbk, dalam skandal dugaan mark up pengadaan alat kesehatan (Alkes) berupa CT Scan dan Cath Lab senilai total Rp 31.291.500.000 di RS dr Soewandhie tersebut? Informasi yang diperoleh LICOM menyebut, sosok drg David Andreasmito, diduga adalah principle dari dua perusahaan pemenang yakni PT Dian Graha Elektrika dan PT Enseval Putera Megatrading.Tbk.
Bos Jet-Z Dental Aesthetic Clinic itu diduga adalah orang yang membawa PT Dian Graha Elektrika dan PT Enseval Putera Megatrading.Tbk memenangkan lelang. Dugaan drg David sebagai principle atas dua perusahaan itu menguat, karena beberapa tahun sebelumnya, drg David diduga juga mensuplai alat-alat kesehatan produk China lainnya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Ketika dikonfirmasi soal tudingan tersebut, drg David Andreasmito langsung membantahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama RS dr Soewandhie, drg Febria Rachmanita, menolak memberikan penjelasan dan terkesan melempar tanggung jawab. "Untuk pengiriman barang jangka waktu pengiriman sudah diatur dalam kontrak. Untuk lebih jelasnya batas akhir pengiriman, tanyakan hubungi saja pejabat pembuat komitmen," elak drg Febria Rachmanita, Selasa (26/06) pagi, melalui pesan SMS.
Dari penelusuran LICOM, melalui jalur resmi General Electronics, diketahui kalau harga tersebut hanya berkisar US$250 ribu atau sekitar Rp 2, 7 miliar. Harga itu ditambah tarif Fee on the Boat (FOB), termasuk asuransi barang, pajak, bea masuk dan lain-lain, diperkirakan maksimal mencapai Rp 1,5 miliar. Sehingga total biaya mendatangkan satu unit CT Scan mencapai sekitar Rp 4,2 miliar. Dan dengan sudah datangnya barang, maka PT Dian Graha Elektrika pemilik NPWP: 01.313.967.0-007.000 itu akan segera menerima pembayaran dari Pemkot Surabaya sebesar Rp 14.426.500.000.
Jumlah nominal pembayaran itu sangat jauh dari harga barang yang baru datang dan inilah penyebab munculnya tudingan mark up pada proses lelangnya. Principle yang diduga adalah drg David Andreasmito inilah yang diduga kuat 'menanam' oknum (stafnya ) berinisial 'Zul' di lingkungan ULP Kota Surabaya, sebagai konsultan yang menurut dugaan, kabarnya disetujui langsung oleh Walikota Surabaya. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar