Senin, 04 Mei 2015

Tanya: Jelang Konggres PSSI 2015, Anggota Pemuda Pancasila Jatim Serbu Stasiun TEVE di Surabaya

Masyarakat hanya bertanya tentang:
Jelang Konggres PSSI 2015, Anggota Pemuda Pancasila Jatim Serbu Stasiun TEVE di Surabaya

Saat puluhan anggota Pemuda Pancasila Jawa Timur menyerbu stasiun SBO TV Surabaya, dan melakukan perusakan serta penganiayaan pada peserta siaran langsung "live" diskusi tentang sepakbola, sebagaimana berita http://www.kasusgarut.com/2015/04/anggota-pemuda-pancasila-jawa-timur.html
kok tidak ada polisi yang melindungi studio TV tersebut dari serbuan anggota Pemuda Pancasila. padahal kantor studio SBO TV itu letaknya bersebelahan dengan kantor POLDA Jatim ???

Tapi saat supporter persebaya membalas dengan akan mengepung kantor Pemuda Pancasila Jawa Timur, kok polisi langsung segera sigap dan segera melindungi kantor Pemuda Pancasila Jawa Timur, bahkan anggota polisi dilengkapi dengan senjata laras panjang. Juga polisi melakukan patroli dan penjagaan diberbagai tempat di kota Surabaya untuk melindungi kantor Pemuda pancasila sebagaimana berita http://sport.detik.com/sepakbola/read/2015/04/17/032021/2889891/76/talkshow-tentang-sepakbola-di-surabaya-berakhir-ricuh

--------------------------------------------
Lampiran
Berita Selengkapnya:

Anggota Pemuda Pancasila Jatim Serbu Stasiun TEVE di Surabaya
Rusak & Aniaya Peserta Acara Dialog "Live" Tentang Sepakbola

Pada hari Kamis, 16 April 2015, Suasana mencekam mewarnai jalannya program live Journalist Club SBOTV sebuah stasiun TV di Surabaya , yang sedang dalam siaran langsung sebuah talkshow/diskusi diskusi tentang sepakbola menjelang kongres PSSI 2015 di Surabaya.

Beberapa orang berpakaian preman yang dikenali oleh beberapa peserta dialog sebagai anggota Pemuda Pancasila melakukan aksi premanisme.

Aksi premanisme ini berlangsung ketika memasuki menit terakhir program tersebut berlangsung, dimana tiba-tiba segerombolan orang tadi menerobos dan melakukan aksi premanisme.

Bahkan suasana mencekam terus berlanjut setelah mendengar keterangan pihak keamanan Graha Pena, lokasi kantor stasiun TV tadi,  yang mengatakan bahwa terdapat puluhan orang berpakaian preman yang mengancam akan membakar gedung.

Pimpinan gerombolan dari anggota Pemuda Pancasila yang diketahui bernama Nurdin melakukan tindakan kekerasan terhadap satu nara sumber bernama Saleh Mukadar, yang merupakan salah satu pembina klub sepakbola di Surabaya, saat program Journalist Club yang disiarkan langsung oleh SBOTV dengan mengusung tema "Sepakbola Surabaya Dalam Bahaya".

Dalam persitiwa ini, kurang lebih sebanyak enam orang oknum Pemuda Pancasila secara brutal memukul Saleh Mukadar yang merupakan saat siaran sedang berlangsung.

Sambil memaki dan bernada tinggi, oknum tersebut bahkan melakukan pengrusakan, serta mengancam melakukan pembunuhan terhadap Saleh Mukadar  dan satu nara sumber lain yaitu Arif Afandi, mantan wakil walikota surabaya yang sekarang menjabat sebagai direktur salah satu BUMD Pemprop Jatim.

Usai menjadi korban aksi premanisme, Saleh Mukadar yang harus mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian saat meninggalkan studio SBO TV langsung menuju Polda Jawa Timur.

Dirinya melakukan laporan atas kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum Pemuda Pancasila saat menjadi nara sumber yang mengusung tema Sepakbola Surabaya Dalam Bahaya.

Pengamanan dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap dua nara sumber yaitu Saleh Mukadar dan Arif Affandi, setelah keduanya mendapatkan ancaman pembunuhan dari ormas tersebut.

Untuk diketahui, pimpinan Pemuda Pancasila Jawa Timur adalah La Nyalla Mattalitti, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua umum PSSI, yang mencalonkan sebagai ketua umum PSSI pada kongres PSSI 2015 di Surabaya.
----------------------
Talkshow Tentang Sepakbola Di Surabaya Berakhir Ricuh

Menjelang Kongres Luar Biasa PSSI, situasi Surabaya "memanas". Penyebabnya adalah kericuhan yang terjadi di tengah-tengah talkshow tentang sepakbola yang digelar di kota tersebut.

Kericuhan tersebut terjadi dalam talkshow di studio televisi lokal, SBO TV, di lantai 21 Graha Pena, Surabaya, Kamis (16/4/2015) malam. Talkshow dengan tema "Sepak Bola Surabaya dalam Bahaya !!" itu menghadirkan mantan Deputi Sekjen PSSI Saleh Ismail Mukadar, Joko Tetuko, Arif Affandi, Andi Slamet, Abdul Muis, dan Freddy Mully sebagai narasumber.

Saat Saleh mendapatkan giliran bicara, tiba-tiba beberapa orang menerobos masuk ke studio dan langsung marah-marah. Suasana di dalam studio pun mendadak jadi gaduh.

Salah seorang pria berkumis yang mengenakan topi dan berbaju hitam menghampiri Saleh Mukadar dan membentak-bentak. Dia menuding Saleh sebagai perusuh Surabaya.

Tiba-tiba, plakk! Saleh ditampar oleh pria tersebut. Tidak ada satu pun orang yang ada di dalam studio yang berusaha menghentikan kejadian tersebut. Kontan talkshow pun langsung dihentikan.

Kejadian di dalam studio SBO TV itu rupanya berbuntut. Ribuan bonek suporter Persebaya 1927 tak terima dengan aksi penamparan kepada Saleh. Rombongan bonek bermotor itu melakukan konvoi dan nyaris menyerbu Kantor Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jumat (17/4/2015) dinihari WIB.

Akan tetapi, niat bonek tersebut tak kesampaian. Aparat kepolisian yang bertindak sigap menghadang mereka di ujung jalan menuju kantor PP. Sejumlah petugas juga menjaga kantor PP dan beberapa di antaranya membawa senjata laras panjang. Penjagaan juga dilakukan di sekitar Taman Bungkul Jalan Darmo. Beberapa mobil patroli silih berganti melintasi kawasan protokol Kota Surabaya.

Saleh Mukadar yang dihubungi detikcom menjelaskan kronologi kericuhan di dalam studio SBO TV yang berujung pada penamparan dirinya.

"Kita semua tidak ada menyinggung atau memojokkan salah satu pihak. Kita hanya mau meluruskan perselisihan antara BOPI, PSSI, serta Kemenpora agar tidak berlarut. Bukan menyudutkan salah satu pihak, seseorang maupun institusi tertentu. Tidak," kata Saleh.

"Saat giliran saya ngomong tiba-tiba masuk 10 orang ke dalam studio dan langsung marah-marah tidak jelas, pukul meja segala macam. Nah, yang mukul saya itu namanya Nurdin Longgari. Dan dia dikenal beberapa orang yang ada di studio sebagai PP," lanjutnya.



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar