From: Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com>
Date: Fri, 26 Jul 2019 at 06:54
Subject: [nasional-list] Jika Umat Islam Tak Dialog, Pengamat Khawatir 2024 Perang Saudara
To:
Pulau Jawa harus dimerdekakan, bebas dan berdaulat penuh dari kaitan dengan lain-lain pulau. Pulau Jawa sudah sangat maju dan bisa lebih maju lagi. Kalau mau perang saudara atau perang antara kiaya, monggo-monggo dipersilahkan dengan hormat biar saja terjadi di pulau Jawa, jangan membawa problem dan beban buat orang lain yang selama ini dimiskinkan dan ditinggalkan. Perang saudara atau perang Kiaya di Pulau Jawa tidak disebarkan ke lain wilayah, sangat berakibat lebih merugikan rakyat daerah di luar pulau Jawa. Ayo sumbangkan kemerdekaan pulau Jawa merdeka dan kedaulatan.
Jika Umat Islam Tak Dialog, Pengamat Khawatir 2024 Perang Saudara
Ridlwan Habib bersama Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi Tren Gaya Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Tempo/Halida Bunga Fisandra
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme dan radikalisme, Ridlwan Habib khawatir bakal ada perang saudara antar- umat Islam pada 2024. Hal itu bisa terjadi jika segregasi, perpecahan, dan polarisasi kelompok internal umat Islam pascaPemilu 2019 tidak menemukan ruang dialog.
Ridlwan menyandarkan kekhawatiran itu setelah melihat hingga Pemilu 2019 berakhir, belum ada rekonsiliasi di tingkat akar rumput umat Islam.
"Di elite politik iya. Prabowo ketemu di MRT. Prabowo makan nasi goreng. Tapi di grassroot itu belum muncul. Itu yang harus dicari solusinya," kata Irdlwan seusai bicara di diskusi bertajuk Tren Gaya Hidup Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2019.
Ridlwan mencontohkan, ada pihak menganggap kelompok khilafah harus dibasmi dari Indonesia. Sementara pihak yang lain juga menganggap kelompok liberal lah yang harus dibasmi.
"Jadi narasinya sudah basmi-basmian menghilangkan dan menegasikan kelompok lain. Kan jadi tidak ada lagi ruang hidup harmonis untuk umat islam dan umat lain," katanya.
Terkait tahun politik 2024 mendatang, Ridlwan mengatakan era Joko Widodo telah selesai dan menjadi tahun tarung bebas politik."Kalau ajang tarung bebas lagi ya voter. Voter itu lah ormas-ormas Islam ini," katanya.
Terkait ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Ridlwan menilai keduanya masih bertindak secara politik dan melupakan fungsi utama mereka sebagai ormas Islam yang seharusnya mengayomi semua kepentingan. Dia mengingatkan agar dua ormas itu tak terjebak pada politik praktis.
"Jika berada pada politik an sich, maka tidak ada lagi yang akan mewadahi ini. Larinya ke kelompok hijrah itu, yang rata-rata dikendalikan kelompok transnasional," katanya.
Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar