Zaman Edan: [Media_Nusantara] Re: #sastra-pembebasan# Fw: [nasional-list] Dipuji Prabowo, Megawati: Politik Nasi Goreng Memang Ampuh

Rabu, 24 Juli 2019

[Media_Nusantara] Re: #sastra-pembebasan# Fw: [nasional-list] Dipuji Prabowo, Megawati: Politik Nasi Goreng Memang Ampuh

Nasi Goreng & Gado2 adalah Menu Masakan Indonesia Asli .

> Keduanya adalah Menu (Politik) Campur Aduk segala Komponen / Bahan (menurut seleranya masing2 atau menurut Apa adanya .....)

> Tetapi diantara Diversifikasi Bahan Campuran tsb ...Pada akhirnya Rasa yang paling Domina dan menentukan > hanya Satu ....yaitu BUMBUNYA ... !!

# The Moral of The Story is ( Jiwa dari Ulasan tsb ) ialah :

* Siapa yang membuat BUMBUNYA...? Dan Bagaimana Rasa Bumbunya... demikianlah Mutu

Hidangannya.

* Kiranya Cukup Jelas Apa dan bagaimana dengan Politik Nasi Goreng dan Gado2 tsb..... ( Oder ? )

========================================================================================================

KONKLUSI : Jangan Merepotkan diri dengan Politik Nasi Goreng atau Gado2 ... tetapi Buatlah Resep yang sederhana tetapi sangat Meyakinkan Enak (Konsepsi Politik yang jelas dan membumi )

Maka yang paling baik adalah METODE TINA ( Tidak Ada Alternativ Lain ) ... Tanpa banyak cingcong dan akal2 -lan serta mengajukan Tuntutan yang tak keruan , maka - Berpikir dan Bekerja Keras membangun Ekonomi Negara untuk Nusa dan Bangsa ( bukan untuk Diri Sendiri

dan Korupsi serta Ngurusin Kebutuhan masing2 yang Tidak ada Hubungannya dengan Pembangunan Nusa dan Bangsa ...)

...Tabik

On Wed, 24 Jul 2019 at 16:34, Chalik Hamid chalik.hamid@yahoo.co.id [sastra-pembebasan] <sastra-pembebasan@yahoogroups.com> wrote:

----- Pesan yang Diteruskan -----

Dari: Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com>
Terkirim: Rabu, 24 Juli 2019 12.18.18 GMT+2
Judul: [nasional-list] Dipuji Prabowo, Megawati: Politik Nasi Goreng Memang Ampuh

Dari mana datangnya lintah dari sawah turun ke kali, dari mana datangnya cinta dari mata turun ke hati, demikian kata ucapan lama. Ucapan modernnya ialah dari mana datangnya cinta, dari perut turun ke ke hati. Prabowo bisa berkaok-kaok, tetapi akhirnya harus tunduk kepada sang Ratu ibu neo-Mojopahit. Insyaalloh Prabowo mendapat restu Ratu Ibu dan diberkahi banyak, agar Prabowo dilimpahkan lebih banyak rejeki dari waktu silam.

https://pilpres.tempo.co/read/1228104/dipuji-prabowo-megawati-politik-nasi-goreng-memang-ampuh?utm_source=Digital%20Marketing&utm_medium=Web%20Notif&utm_campaign=Pilpres_Mutia&utm_content=&utm_term=

Reporter:

Dewi Nurita

Editor:

Tulus Wijanarko

Rabu, 24 Juli 2019 14:47 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua dari kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Megawati didampingi oleh kedua anaknya, Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan). TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Prabowo Subianto tampak sumringah usai menikmati makan siang yang disuguhkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Rabu, 24 Juli 2019. Prabowo mengucapkan terimakasih atas nasi goreng yang disajikan Mega.

"Tadi Ibu Mega, menepati janjinya memasakkan nasi goreng untuk kami, enak sekali. Saya sampai nambah, padahal ibu Mega sudah ingatkan saya untuk diet," ujar Prabowo disambut senyum Megawati.

Prabowo kemudian mengucapkan terimakasihnya atas sajian tersebut "Terimakasih nasi gorengnya, Bu. Kami tunggu ibu jalan-jalan ke Hambalang," ujar Prabowo.

Selain nasi goreng, Megawati menyajikan bakwan sebagai menu pembuka dan es kelapa muda sebagai minuman penutup. Menu utamanya, nasi goreng.

"Iya, beliau ini nagih terus, karena katanya nasi goreng saya enak sekali. Memang ini politik nasi goreng sangat ampuh," ujar Megawati menimpali.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati memang melakukan diplomasi lewat makan siang sambil membahas persoalan bangsa dan negara. "Tentu saja karena ini pertemuan diantara para pemimpin, yang dibahas adalah agenda untuk bangsa dan negara ke depan," ujar Hasto.