| 11:35 (2 minutes ago) | |||
----- Pesan yang Diteruskan -----Dari: Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Jumat, 23 Agustus 2019 22.15.31 GMT+2Judul: [GELORA45] Amien Rais: Referendum Papua Diagendakan Majelis Umum PBBApakah yang dihina "monyet" tidak boleh bebas dari rantai rasisme yang membelunggunya?Patut dicatat bahwa Mukadimah UUD45 tertulis sebagai berikut : " Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."https://www.gatra.com/detail/news/439687/politics/amien-rais-referendum-papua-diagendakan-majelis-umum-pbb--?Amien Rais: Referendum Papua Diagendakan Majelis Umum PBBGatra.com | 23 Aug 2019 18:53Jakarta, Gatra.com - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais menyebutkan bahwa Free West Papua Movement telah mengagendakan pembahasan tentang referendum di Papua di Majelis Umum PBB.
"Jadi, pesan saya kepada Pak Jokowi, lihat United Liberation Movement for West Papua, Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat, sudah mengagendakan agar referendum disidangkan untuk Majelis Umum yang akan datang, Desember tahun ini. Jadi hati-hati, jangan anggap remeh," kata Amien Rais dalam sambutannya di Milad ke-21 PAN di Kolong Tol Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (23/8).
Amien khawatir, jika Papua lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan tidak mungkin Indonesia akan bernasib seperti Uni Sovyet dan Yugoslavia. "Negara besar seperti Uni Sovyet dan Yugoslavia yang tampak kuat ekonominya, kuat militernya, kuat intelijennya, kuat kepolisiannya dan lain-lain, bisa runtuh dalam tempo minggu atau bulan."
Amien meminta pemerintah agar tidak menyepelekan persoalan Papua demi menjaga keutuhan NKRI. Terlebih dengan kondisi saat ini yang menurutnya, warga Papua sedang marah akibat mendapat perlakuan rasialis.
"Seorang tokoh Papua bahkan sampai mengatakan, kalau memang Papua mau dibuang di NKRI, maka dia mau membuang NKRI dari Papua. Jangan main-main," kata Amien.
Oleh sebab itu, Amien meminta Jokowi menunda pembahasan pemindahan ibu kota yang bukan prioritas, dan fokus menyelesaikan persoalan di Papua untuk menghindari disintegrasi.
"Jadi, Pak Jokowi jangan kemaruk punya ibu kota baru, jangan. Jangan macam-macam, yang lain bisa ditunda. Tapi tolong, Papua jangan sampai terlambat," kata Amien.
Reporter: Ahmad Jilul Qurani Farid
Editor: Syamsul Hidayat
Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar