Sabtu, 02 Januari 2021

WASPADALAH PROXY WAR MELALUI KAUM RADIKAL, NKRI JADI TARGET SETELAH TIMUR TENGAH

WASPADALAH PROXY WAR MELALUI KAUM RADIKAL, NKRI JADI TARGET SETELAH TIMUR TENGAH

Selain di Indonesia, mengapa puluhan negara larang Hizbut Tahrir? - BBC  News Indonesia

PROPAGANDA 1:
Orang Syiah diklaim bukan Islam; Orang NU diklaim sebagai Syiah. MD diklaim Wahabi (padahal NU/MD itu Sunni); Orang Wahabi mengaku sebagai Aswaja (padahal Wahabi cikal bakal neo-khawarij).

TARGET PROPAGANDA:
Jika isu ini berhasil orang tidak percaya kepada NU/MD lagi dan akhirnya NU/MD
 juga dianggap bukan Islam karena NU syiah/MD  Wahabi.

PROPAGANDA 2:
Walau resmi dibubarkan, PKI masuh kuat di bawah tanah, sedang menyusun kekuatan untuk balas dendam kematian para leluhurnya melalui salah satu partai yang dominan di pemerintahan. Pemerintah diklaim sebagai PKI;
Radikalis berlagak memerangi PKI.

TARGET PROPAGANDA:
Jika isu ini berhasil maka kaum radikalis punya alasan membubarkan pemerintahan dan leluasa mengusai negara dengan bantuan tangan orang-orang awam yang sudah terdoktrin.

PROPAGANDA 3:
Indonesia adalah negara Thogut; Pemerintah memerangi umat Islam; Pancasila dan Garuda adalah berhala; Umat Islam jangan menyembah berhala.

TARGET PROPAGANDA:
Jika isu ini berhasil, mahasiswa-pun bisa jadi khilafis dan radikalis, yang awam bisa jadi bomber, yang setengah pinter bisa jadi agen hoax dan fitnah. Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah Islami yang tidak melaksanakan upacara bendera dan melarang hormat bendera.

LALU APA YANG MEREKA HARAPKAN?

SKENARIO BESARNYA ADALAH :

Kacaukan Indonesia, karena Indonesia negara muslim terbesar di dunia maka hajar dulu ormas Islam terbesar di negeri ini yaitu NU dan Muhammadiyah, karena dua ormas muslim itulah yang selama ini menjadi benteng dan perekat NKRI. Bila NU dan Muhammadiyah sudah takluk/lemah mereka mulai memerankan aksinya lewat aksi kekerasan semacam gerakan ISIS, melenyapkan apa saja yang dianggap kafir, musyrik dan yang dianggap musuh mereka, untuk mengejar ilusi mereka yang bernama 'khilafah'.

SIAPA YANG RAWAN MENJADI TARGET PROPAGANDA INI?

1. Orang awam yang belajar agama lewat medsos lalu salah memilih situs dakwah;

2. Mahasiswa yang awam masalah agama, lalu terjebak dalam daurah kaum khilafis dan radikalis;

3. Ustadz yang baru pegang gadget, lalu masuk ke grup-grup dakwah grup radikal;

4. Artis yang ingin mendadak tampil agamis, agar mendadak dipanggil ustadz dan ustadzah;

5. Dokter dan kaum cerdik pandai yang awam baru semangat belajar agama di masa dewasa, ia masuk ke situs situs dakwah namun salah memilih situs;

6. Wanita dewasa yang baru semangat belajar agama;

7. Jamaah masjid yang pengurusnya jarang dari kampung tersebut;

8. Para barisan sakit hati (bisa sakit hati ke negara atau ormas Pertahanan NKRI);

9. Anak anak yang diasramakan di pondok pesantren berhaluan Wahabi biasanya asrama tahfidz via ajaran Wahabi;

10. Kaum dermawan yang ingin menyumbangkan hartanya/zakat namun salah tempat dan malah membiayai calon pemberontak berkedok agama.

11. Kaum yang biasa bawa pentung juga rawan terkena jebakan virus propaganda ini, sebab dalam otaknya sudah ada bibit radikalis.

12. Muslim yang dalam proses mencari jatidiri dan mencari Islam sebenarnya, ingin menjadi muslim yang paling sunnah dan menyalahkan/mengolok-olok/memusuhi muslim yang dianggap pengamal bid'ah.

Bagi non muslim, jangan anggap Islam itu radikal, mereka cuma sedikit oknum di agama kami, di semua agama pastilah ada kaum radikalnya. Non muslim rapatkan barisan dengan ormas Islam yang adem, saling menjaga, bagi radikalis, sesama muslim tapi beda pandangan saja dimusuhi dan dibantai, apalagi sikap mereka terhadap non muslim?

Mari hati-hati, jaga keluarga, teman dan tetangga kita dari aneka pemikiran sesat yang melenakan. Bekali ilmu agar kita tidak terbujuk neraka berbaju surga. Kita mulai dari diri sendiri untuk mencintai Islam dan mencintai NKRI. Mencintai
NKRI berarti mencintai aneka ragam isinya, karena kita bhinneka tunggal ika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar