Selasa, 09 Desember 2014

Mafia Koruptor Dana Pendidikan Kebal Hukum?

Gerakan Indonesia Raya
Mafia Koruptor Dana Pendidikan Kebal Hukum?

Mungkin berita ditahannya Liauw Inggarwati ini cuma sandiwara saja sebagai intrik dari gerombolan koruptor itu, agar bebas dari jeratan kasus korupsi. Sebab delik penggelapan yang merupakan delik aduan itu nantinya bisa jadi hutang piutang, setelah dibayar kasus bisa dicabut/selesai. Sehingga dengan intrik seolah menjadi tindak pidana penggelapan maka berharap kasus korupsinya tidak akan diusut. Akhirnya yang masuk penjara hanya pegawai negeri rendahan didaerah,sedangkan otak koruptornya bebas

Kita Tunggu apakah aparat hukum memang bisa dibodohi dengan intrik dan akal2an ini atau aparat hukum malah akan takluk pada mafia atau aparat hukum akan punya integritas untuk berantas mafia yang memperbodoh generasi penerus bangsa ini?

PPSN - Perkumpulan Para Satria Nusantara
____________________
Radar Indonesia
Ratu Mafia Korupsi Pendidikan Ditahan Polda Jatim, Bagaimana Selanjutnya? | Radar Indonesia News
Ratu Mafia Korupsi Pendidikan Ditahan Polda Jatim, Bagaimana Selanjutnya?

Liauw Inggarwati yang dalam beberapa tahun ini terkenal dengan julukan ratu mafia korupsi pendidikan, sebagaimana diberitakan berbagai media cetak & media elektronik akhirnya ditahan oleh kepolisian dalam hal ini Polda Jatim pada 7 Nopember 2014.

Liauw ditahan karena tuduhan penipuan dan penggelapan uang Rp. 11,7 milyar. Dimana pihak yang menjadi korban adalah Direktur PT Bintang Ilmu, Basa Alim Tualeka yang kemudian melaporkannya dengan bukti laporan nomor LP/854/VII/2013/UM/Polda Jatim. Alim. Uang yang digelapkan tersebut adalah uang pembayaran buku perpustakaan yang dibeli oleh Liauw dari PT Bintang Ilmu untuk dikirim ke berbagai daerah, yakni Lumajang, Magetan, Tulungagung, Bondowoso, Pasuruan, Situbondo, Lamongan dll. Sebagaimana diketahui Liauw adalah pemasok buku perpustakaan yang dibiayai dari APBN untuk daerah2 tersebut.

Yang menarik dari kasus ini adalah:
 
1. Alasan dari Liauw tidak membayar kepada PT Bintang Ilmu karena pemerintah daerah tersebut belum membayar kepada Liauw, sebab buku dari PT Bintang Ilmu belum lengkap. Tapi setelah diselidiki oleh Alim, ternyata daerah2 tersebut sudah membayar kepada Liauw.

Maka aparat hukum perlu menyelidiki daerah2 tersebut, jika barang yang dikirim oleh Liauw tidak lengkap, kenapa daerah itu sudah membayar? Dalam hal ini ada dugaan korupsi, dimana daerah membeli barang meski tidak lengkap (sengaja dikurangi jumlahnya) tetapi sudah dibayar seolah2 barang yang dikirim adalah lengkap. Padahal realitanya barang jumlahnya kurang/ sengaja dikurangi.

2. Jadi selain menikmati uang hasil dugaan penggelapan dan penipuan dari PT Bintang Ilmu, Liauw juga menikmati uang negara hasil pembayaran dari daerah2 tersebut. Dimana negara diduga menderita kerugian karena kas negara/ kas daerah membayar barang sejumlah 100% akan tetapi realitas barang yang dikirim hanya 50% - 80%

3.Perlu ditelusuri, kemanakah uang negara dan uang PT Bintang Ilmu. yang dibawa oleh Liauw Inggarwati itu mengalir? Karena ada dugaan uang tersebut juga dibagi2kan &  dinikmati juga oleh para pejabat di daerah.

4. Selain itu, sejak namanya disorot publik karena terlibat dalam dugaan korupsi di berbagai daerah, dalam aksinya si Liauw akhirnya mengambil peran bersembunyi dibelakang layar dan yang tampil adalah para kaki tangannya untuk mensuplai kebutuhan buku dan alat peraga pendidikan di berbagai daerah.

5.Salah satu yang pernah disebut adalah nama pengusaha dari Bogor, Ronny Nasrullah, distributor buku & peraga pendidikan. Dimana Ronny mendapat kucuran dana dari Liauw Inggarwati untuk mengatur proyek pengadaan buku & peraga pendidikan di berbagai daerah bersama pejabat dinas pendidikan setempat. Dan juga untuk membeli buku & peraga pendidikan dari para penerbit buku & produsen peraga pendidikan.

6. Persoalan ini sebenarnya bisa terkuak lebih lanjut, karena Liauw Inggarwati juga melaporkan Ronny pada polisi dengan tuduhan penipuan & penggelapan. Karena uang yang diberikan oleh Liaauw pada Ronny untuk mengatur proyek dan untuk membeli buku & peraga ternyata tidak dikembalikan kepada Liauw, meskipun proyek sudah dikerjakan dan dibayar oleh beberapa pemerintah daerah.

7. Jika aparat hukum menelusuri lebih lanjut masalah ini, tentunya akan membuka rangkaian dugaan tindak pidana korupsi besar2an dibeberapa daerah. Karena Ronny selaku distributor buku dari SPKN (Sarana panca Karya Nusa) & Aneka Ilmu Group dan juga distributor alat peraga pendidikan dari produsen Pudak Scientific, sudah dilaporkan oleh Liauw Inggarwati pada polisi dengan tuduhan penipuan & penggelapan.

8. Jadi selain beralasan bahwa karena buku belum lengkap sehingga belum dibayar oleh beberapa pemerintah daerah,  Alasan lain adalah bahwa uangnya juga digunakan oleh Ronny Nasrullah untuk mengatur  dan menyuap pejabat didaerah2 agar proyek pengadaan buku & alat peraga dikerjakan oleh kelompok ini. Selain itu uangnya juga sedang dipakai untuk membeli buku dari SPKN group dan membeli alat peraga dari Pudak Scientific di Bandung. untuk mensuplai kebutuhan di beberapa daerah.

Persoalan memang menjadi benang kusut, karena yang awalnya adalah adanya dugaan tindak pidana korupsi, lalu beralih menjadi dugaan tindak pidana penggelapan & penipuan ini bisa berkembang lagi entah kemana. Karena ada indikasi uang yang dipersoalkan tersebut juga dipakai untuk mendapatkan proyek & membeli buku & alat peraga untuk pengadaan buku dan alat peraga di Sidoarjo, Sumenep, Bojonegoro, Jember, dll

Semuanya tergantung itikad dan kemauan dari aparat hukum yang berwenang. Mau diselidiki secara lebih mendalam, atau hanya disederhanakan menjadi sebuah kasus penggelapan & penipuan dengan pelaku tunggal si Liauw Inggarwati.
---------------------------------------------------
Berita-berita terkait tentang Korupsi yang dilakukan kelompok Liauw Inggarwati Cs

korupsi laptop 14 milyar  di Jember dihentikan?

Setelah korupsi dana pendidikan di lumajang dapat dibereskan "alias sudah di 86", Mafia pendidikan palsukan hak cipta

Mafia pendidikan rampok uang rakyat

Korupsi dana pendidikan tulungagung

Ganti Kajari, perkara korupsi Liauw Inggarwati tiba2 raib

Liauw juga tersangkut pembobolan bank jabar-banten, tapi yang didakwa hanya Yudi

Korupsi Buku Lumajang, temuan BPK ada kerugian negara, tapi aparat cuek enggan mengusut

Korupsi pendidikan sumenep

Korupsi pendidikan bojonegoro

Pelaku korupsi pendidikan pacitan orang yang sama, itu2 juga

--------------------------------------------------------------
Terbukti gerombolan itu masih bisa beroperasi bebas dengan modus & baju yang berbeda
PSD Sidoarjo Cium Kejanggalan di Pengadaan Buku & Alat Peraga

Kelompok Studi Delta (KSD), Sidoarjo mencium adanya kejanggalan dalam pengadaan buku dan alat peraga pendidikan serta peralatan TIK (Teknologi Informasi Komputer) untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketua KSD, Cahyo Putro mengatakan, kejanggalan itu salah satunya terlihat pada pengadaan alat peraga pendidikan dengan menggunakan produk dari perusahaan yang sedang bermasalah secara hukum.

Cahyo menjelaskan, sebuah perusahaan yang ditunjuk dalam pengadaan itu, direkturnya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung karena dugaan korupsi pada pengadaan alat peraga pendidikan di sebuah kementrian.

Kejanggalan lain kata Cahyo, terlihat dari upaya membatasi penyedia barang dari pihak tertentu saja. Tudingan Cahyo itu terlihat pada susunan jumlah dan judul buku yang diminta oleh dinas pendidikan pada dokumen pengadaan tidak sesuai dengan kurikulum serta tidak sesuai dengan ketentuan kementrian pendidikan.

Alhasil lanjut dia, dengan pembatasan penyedia hanya pihak tertentu saja, maka buku untuk SD dan SMP yang ditawarkan dan dikirim oleh penyedia barang, banyak yang lebih cocok untuk bacaan anak SMA/SMK dan dewasa.

Untuk menghindari agar tidak berurusan dengan aparat hukum karena dugaan korupsi jelas Cahyo, KSD mengingatkan kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo khususnya dinas pendidikan agar lebih hati-hati dalam melakukan proses pengadaan tersebut.

Mungkin untuk mengurangi korupsi, pungli, gratifikasi dll yang seolah sudah menjadi budaya itu perlu, waktu. Akan tetapi setidaknya jika hal ini belum bisa dihindari," kata Cahyo Putro.

Cahyo menyayangkan jika dana cukup besar besar yang digelontorkan pemerintah melalui kementrian pendidikan, digunakan untuk membeli barang-barang yang ternyata tidak sesuai dan tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Cahyo mengingatkan agar anggaran negara yang diperoleh dari pajak itu tidak semata-mata dinilai sebuah proyek yang bisa memberi keuntungan tambahan diluar gaji. Uang rakyat itu kata dia, adalah amanah untuk memajukan pendidikan generasi penerus.

Berdasarkan data PSD kata Cahyo, tahun 2014 ini, dinas pendidikan kabupaten Sidoarjo melaksanakan kegiatan pengadaan yakni pengadaan alat olahraga SD senilai Rp. 2,11 milyar, TIK senilai Rp. 4,02 milyar, TIK senilai Rp. 2,42 milyar, buku perpustakaan SMP senilai Rp. 3,65 milyar, alat peraga SD senilai Rp. 5,63 milyar, buku perpustakaan SD senilai Rp. 8,47 milyar, dan alat laboratorium IPA SD senilai Rp. 1,27 milyar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar