Sekedar OPINI BEBAS yang tak mengikat (Tak dianggap serius pun tak apa atau ''RA POPO''..begitu.. )
ORANG BALI pada umumnya TAHU MENGHARGAI HIDUP dan PAHAM akan ARTI HIDUP
Orang Bali pada umumnya Paham untuk Menguasai Kehidupannya > Berjiwa Religious (Hindu) - tapi Berpikir Logis - Pragmatis dan terkesan sebagai suatu KEHARMONISAN JIWA yang analogis seperti istilah YING & YANG yang sering pula kita dengar...
Orang Bali menganggap bahwa Kehidupan itu adalah SUATU REINKARNASI PROCES (Proces Kehidupan) ...yang membentuk Nilai dan Bentuk Kehidupan yang (kwalitatif) lain dan yang baru yang menunjukkan Suatu Tingkat Kehidupan yang lebih sempurna.
- Dan mungkin ada baiknya Kita pun belajar memahami Kehidupan ini seperti Wong Bali ( Harmonis dalam Hidup dan Kehidupan itu sendiri > Keharmonisan antara AKAL dan BUDI ) .. Ia berkomunikasi secara Religious ketika menghadap sang Penciptanya , Namun Ia Beripikir dan Memakai AKALnya ketika harus menghadapi Kehidupan yang Real /nyata untuk bisa Hidup dan menghidupi dirinya dan keluarganya..
- Mungkin cukup mengambil salah satu Unsur Kehidupan di bumi ini - yaitu > ''WAKTU'' yang juga bisa kita Artikan dan Pahami dengan baik bahwa ''WAKTUPUN'' adalah suatu REINKARNASI PROCES dan atau dengan kata lain REPRODUKSI PROCES > bahwa Waktu Kehidupan itu pun adalah Suatu Pengulangan Proces ( Pagi- Siang- Malam) terus menerus berulang > terminus technicus PERPETUUM MOBILE yang selalu BISA MELAHIRKAN NILAI2 dan BENTUK KEHIDUPAN YANG BARU atau Kwalitatif lebih tinggi atau bahkan sebaliknya lebih rendah (merosot )............. TERGANTUNG BAGAIMANA KITA MEMPERGUNAKAN WAKTU YANG BEHARGA dan yang ADA - dan yang KITA MASING2 PUNYAI . Selanjutnya akan pula TERGANTUNG pada KESANGGUPAN dan KEMAUAN serta TUJUAN HIDUP SESEORANG dalam MENGGUNAKAN WAKTU YANG TERBATAS ITU bersama dengan SEGALA KESEMPATAN YANG DIBERIKANnya kepada setiap dari Kita.
Note : Asalkan jangan terus diambil seenaknya dan diambil gampangnya ....bahwa Tak ada Kerjaan atau Belum dapat Kerja ... yah Cari - Cari Kesempatan lain...lah... yang baginya paling Gampang ( masih lumayan kalau cuming Berdoa Seharian suntuk ...
Paling2 ya Habis waktunya yang berharga itu dengan cuma2 gtanpa Hasil yang meyakinkan ....
. tapi lebih parah lagi kalau Cari2 Kesempatan untuk Korupsi , Pemerasan, Penipuan dan atau cari Sogokan atau bahkan Mencuri dan Merampok Orang lain... Salah2 akhirnya meringkuk di HOTEL GRATIS berjendela dan berpintu Besi...............
KESIMPULAN & PENUTUP
DIATAS SEGALANYA dan Sebagai akhir kata dan Kesimpulan yang bisa ditarik dari Obrolan di Warung Kopi ini ( Artinya > Bicara Bebas tentang segala sesuatu ),
Saya ingin menekankan bahwa Di Perusahaan2 , di Daerah2 dan atau Kawasan bahkan di Negara 2 manapun , dimana terdapat SEDiKIT atau SEDIKIT SEKALI PENGANGGURAN ( Dengan angka terendah ) , maka bisa segera disimpulkan ADANYA GEJALA2 dan FAKTOR2 POSITIVE yang mendorong dan atau menciptakan Rendahnya TIngkat Pengangguran di Daerah yang bersangkutan ANTARA LAIN misalnya:
1. TINGKAT KEPEMIMPINAN DAERAH dan atau NEGARA SETEMPAT YANG TINGGI ( Good Governance and Management System )
2. Atau Adanya PENINGKATAN AKTIVITAS PRODUKSI di kawasan yang bersangkutan
3. Dan atau sekali gus KEDUA FAKTOR tsb diatas yang langsung saling mengisi dan mempengaruhi satu sama lain ( Interaktive Factor) -
yang berhasil menekan ARMADA PENGANGGURAN seminimal mungkin dan yang pada Dampak Finalnya berhasil MENYERAP
SEMAXIMAL MUNGKIN TENAGA KERJA (NON AKTIVE tsb ) menjadi TENAGA KERJA AKTIVE DAN PRODUKTIF
4. DIBELAKANG Scenario Keberhasilan yang sempat dicapai ( berdasarakan point 1, 2 dan 3 tsb diatas ) , maka Peranan Faktor ke 4 >
INVESTASI INPUT dan atau FINANCIAL SUPPORT akan sangat berpengaruh dan pada Moment Tertentu bahkan bisa sangat memegang
Peranan yang sangat Menentukan sehingga dari Dari FAKTOR PENUNJANG bahkan bisa menjadi LEADING FACTOR yang menentukan
segalanya ( Tetapi Besarnya Arti dan Peranan Injeksi atau Intervensi Keuangan akan segera Kehilangan Arti dan Peranannya ... apabila
dikuasai oleh Budaya dan Skandal2 Korupsi, Sogokan , Money laundering dan segala jenis Penyelewengan hukum dan Penyalahgunaan
Jabatan dan Kekuasaan ,dll...)
5. Dan jika keempat Faktor tersebut juga disusahakan dan dipraktekkan di Daerah atau Provinsi Daerah2 lainnya di indonesia , maka Saya
percaya, bahwa Bukan Hanya PULAU BALI saja yang sanggup menunjukkan ANGKA PENGANGGURAN TERENDAH ...melainkan di
hampir Seluruh Daerah Provinsi lainnya di Indonesia akan bisa menikmati Hasil yang serupa .!
NOTE: Kecuali mungkin justru di Pulau Jawa lah yang akan merupakan PULAU dan PROVINSI yang akan BERMASALAH mengingat
Besarnya Konsentrasi dan Kepadatan Penduduk (Demography) yang cenderung sangat membebani PROGRAM DAN ALOKASI
PEMBANGUNAN YANG MERATA di seluruh NUSANTARA INDONESIA - bersamanya BESARNYA ARMADA PENGANGGURAN
di PULAU JAWA dibandingkan dengan Daerah Provinsi 2 lainnya, kecuali mungkin jika dibandingkan dengan Daerah Kepulauan
yang terpencil lainnya.
SELAMAT BERPUASA dan BERBUKA dengan Ketenangan Hati dan Damai di Pikiran ( jika mungkin tidak karena dan hanya di bulan Puasa)....
AMIN...
(mrx)
http://www.balipost.com/news/2019/05/06/74658/Angka-Pengangguran-Bali-Terendah-se-Indonesia.html
Job Fair salah upaya mengurangi pengangguran. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali kembali merilis data ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil Survei Angkata Kerja Nasional Februari 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali terendah se-Indonesia yaitu sebesar 1,19 persen.
Jumlah penduduk usia kerja (15-64) di Provinsi Bali pada Februari 2019 mencapai 3.311.971 orang. Dari jumlah usia kerja tersebut yang termasuk dalam angkatan kerja sebanyak 76,68 persen (2.539.578 orang) dan yang bukan angkatan kerja sebanyak 23,32 persen (772.393 orang).
Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan, sebesar 98,81 persen dari jumlah penduduk usia kerja terserap dalam lapangan kerja yang didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dan sektor pertambanhan, penggalian, dan industri pengolahan. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 21,64 persen (543.107 orang).
Sedangkan sektor perdagangn besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor menyerap tenaga kerja terbesar kedua sebanyak 18,22 persen (457.207 orang). Penduduk yang bekerja pada sektor pertambangan, penggalian dan industry pengolahan mencapai 400.068 orang (15,94 persen).
Jika dilihat, menurut status pekerjaannya, dari seluruh penduduk yang bekerja pada Februari 2019, status pekerjaan utama terbanyak adalah sebagai buruh, karyawan, pegawai sebesar 44,85 persen (1.125.429 orang). Diikuti mereka yang berstatus berusaha sendiri dengan persentase sebesar 15,35 persen (385.089).
Indikator penting lainnya dalam ketenagakerjaan adalah menuntut pendidikan. Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk usia kerja yang bekerja masing didominasi oleh pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah (34,57 persen). (Citta Maya/balipost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar