Marc dan Kincir Anginnya > Energi yang synergis begerak terus
Sambut Optimistis Perekonomian di 2020Begini Sri Mulyani Susun Asumsi Makro Tahun Pertama Pemerintahan Baru
JawaPos.com – Menyambut tahun pertama Pemerintahan baru di 2020, sejumlah asumsi makro dipaparkan dengan cukup optimistis. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok pertumbuhan ekonomi antara 5,3 persen hingga 5,6 persen tahun depan. Untuk mencapai itu, sektor konsumsi dan investasi diharapkan menjadi mesin penggerak pertumbuhan dengan kisaran pertumbuhan antara 5,2 persen mendekati 7,5 persen.
"Investasi diharapkan tumbuh mendekati pertumbuhan ekonomi (5,6 persen). Kita harapkan bisa mendekati 7,5 persen," jelasnya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/4).
Pada bagia lain, Sri Mulyani berkeinginan pertumbuhan impor tetap terjaga di level 6 persen. Sementara dari sisi suplai, pemerintah masih akan melihat lagi produktifitas masing-masing sektor. Bisa dari pertanian atau sektor manufaktur yang selama ini diharapkan dapat tumbuh di atas 4-5 persen.
Disamping itu, mantan direktur Bank Dunia ini juga memberi kelonggaran untuk nilai tukar rupiah yakni dikisaran Rp 15 ribu. Sri Mulyani yakin nilai tukar rupiah tahun depan bisa lebih jinak lantaran saat ini sudah menyentuh level Rp 14 ribu. Sementara harga minyak mentah dipatok sebesar USD 60 – USD 70 per barel."Harga minyak kita masih USD60-70 per barel dan juga untuk lifting migas kira-kira setara dengan yang selama ini diproduksi meskipun angkanya masih dalam range," terangnya.
Pemerintah juga membahas tentang program prioritas yang akan dilakukan tahun depan. Diantaranya merupakan program yang dijanjikan dalam masa kampanye Pilpres 2019 lalu. "Kita akan menampung prioritas seperti tadi untuk pembangunan SDM, KIP kuliah, maupun kartu prakerja (vokasi) ini akan dikoordinasikan dengan menteri terkait, kartu sembako akan re-design bersama dengan PKH dan BPNT (bantuan pemerintah nontunai)," lanjutnya.
Sedangkan untuk jaminan sosial, Sri Mulyani akan meninjau kembali anggaran BPJS Kesehatan berdasarkan audit dari BPKP. Dalam paparannya, Sri Mulyani berharap asumsi awal inflasi 2020 akan terjaga di level 2-4 persen dengan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di kisaran 5 hingga 5,3 persen.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Uji Sukma Media
Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar