Soal Tanggul Banjir Dirusak, Ini Beda Pernyataan Anies dan Ahok
Kamis, 17 Januari 2019 10:08 WIBGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi lokasi banjir akibat tanggul jebol di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 11 Desember 2017. Tim Anies-Sandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolerir tindakan warga di Muara Baru, Jakarta Utara, merusak dengan melubangi tanggul laut. Hal itu meski akhirnya membuat permukiman di sana tetap terendam banjir dari pasang laut atau rob karena air laut merembes masuk.
Baca berita sebelumnya:
Rob Karena Warga Rusak Tanggul Laut, Anies Salahkan ProyekAnies justru menyalahkan pembangunan tanggul yang dinilainya tanpa komunikasi dengan warga setempat. Tanggul disebutnya memutus saluran air dan juga akses warga ke lokasi parkir kapal.
"Saya lihat di lapangan salah satu permasalahan ini adalah tidak berbicara dengan warga, main patok aja pasang di situ," ujar Anies di Balai Kota, Rabu 16 Januari 2019.
Tanggul sudah dibangun tapi kemudian dilubangi dan bahkan dipapas juga pernah ditemukan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Peristiwanya bertolak lima tahun silam, Basuki atau yang biasa disapa Ahok mendapatinya di sekitaran Kali Sunter.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok) meninjau banjir di kawasan Jakarta Utara, Jumat (18/1). ahok.org
Baca:
Tanggul Laut Bocor, Anies Sebut Karena Ada Kebutuhan WargaBeda dari Anies, Ahok geram dengan penemuan itu. Tanggul dibuat bolong oleh masyarakat dan ada yang dipotong untuk jembatan oleh pengembang perumahan. Padahal tanggul setinggi satu meter itu dibuat agar air kali tak masuk ke permukiman.
"Gimana enggak banjir kalau tanggul dibolongi?" ujarnya. " Bukannya air masuk kali, yang ada air kali tumpah ke luar," kata Ahok dengan kesal.
Soal Tanggul Banjir Dirusak, Ini Beda Pernyataan Anies dan Ahok
Kamis, 17 Januari 2019 10:08 WIBGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi lokasi banjir akibat tanggul jebol di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 11 Desember 2017. Tim Anies-Sandi
Ahok berjanji akan tegas menindak pihak-pihak yang sengaja merusak tanggul dengan cara membolonginya itu. Termasuk pengembang yang membangun permukiman di sekitar tanggul.
Baca:
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?"Saya bilang ini (Kemayoran) pasti tenggelam, nanti salah pemerintah nggak buat jembatan. Benar, salah kita. Tapi salah lu bikin rumah di balik (tanggul) ini. Ini kan jalur hijau," ujar Ahok.
Sebelum era dua gubernur itu, Joko Widodo atau Jokowi juga pernah berhadapan dengan situasi yang sama saat menjabat Gubernur DKI. Reaksinya beda lagi.
Jokowi turun dari perahu karet dan menaiki pagar tangga untuk meninjau pengungsi di sebuah sekolah di Kebon Baru, Tebet, Jakarta, (22/1). Kebon Baru banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Ciliwung di kawasan tersebut. TEMPO/Amston Probel
Di Tanah Abang, Ahad, 19 Januari 2014, Jokowi menemukan tanggul yang dijebol warga itu ditutupi dengan tumpukan karung berisi pasir. Di bagian lain, ditemukan tanggul masih dijebol sebagai akses masuk bagi warga yang mendirikan bedeng tepat di bibir kali.
Baca juga:
Ahok: Sampai Kiamat Juga Kebanjiran!Padahal debit air Kali Ciliwung yang mengalir di tanggul Kanal Banjir Barat cukup tinggi. Akibatnya, rembesan air mengucur ke permukiman dan Stasiun Tanah Abang melalui lubang-lubang yang dibuat warga setempat. "Tanggul kok diputus, itu bahaya banget," kata Jokowi.
Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar